rifan financindo berjangka, news.
Pada perdagangan pagi ini telah dirilis data penting dari
Jepang (26/07). Data inflasi di Jepang menunjukkan bahwa indeks harga
konsumen mengalami kenaikan terbesar sejak tahun 2008 di bulan Juni
lalu. Ini merupakan sinyal awal yang menunjukkan bahwa ekonomi Jepang
mulai bangkit dari jerat deflasi.
Harga
konsumen di luar makanan segar mengalami peningkatan sebesar 0.4 persen
di bulan Juni dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan harga konsumen
ini melampaui estimasi yang sebesar 0.3 persen. Apabila energi juga
dikecualikan harga mengalami penurunan sebesar 0.2 persen.
Usaha
PM Shinzo Abe untuk melemahkan yen bersamaan dengan peningkatan harga
bahan bakar telah menggeser posisi ekonomi Jepang menjauh dari deflasi
yang telah menghantui ekonomi negara ini selama 15 tahun belakangan.
Setelah Bank of Japan memulai program stimulus moneter besar-besaran di
bulan April, tantangan ke depannya bagi pemerintahan Abe adalah
menurunkan regulasi di pasar tenaga kerja untuk bisa mencapai target
inflasi sebesar 2 persen.
Ekspektasi
inflasi di Jepang mengalami kenaikan. Laporan dari BOJ pada tanggal 5
Juli lalu menunjukkan 80.2 persen orang yang disurvey mengharapkan harga
akan mengalami peningkatan dalam 12 bulan ke depan, tertinggi sejak
September 2008.
Akan tetapi kenaikan
harga konsumen tanpa diiringi dengan kenaikan upah dan gaji akan
membahayakan. Ini akan mengurangi daya beli rumah tangga di Jepang.
Tingkat upah belum mengalami kenaikan berkesinambungan di Jepang sejak
pecahnya gelembung asset di awal tahun 1990an.
(IA/JA/VBN) (Vibiznews – Economy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar