rifan financindo berjangka, news.
Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi
harga minyak mentah akhirnya ditutup dengan mengalami peningkatan
(26/07). Pada perdagangan tadi malam sempat terjadi penurunan yang
melanjutkan penurunan hari sebelumnya. Kemarin harga minyak anjlok
membukukan penurunan harian terbesar dalam lebih dari satu bulan
belakangan. Anjloknya harga minyak mentah disebabkan oleh melonjaknya
produksi minyak mentah di AS mencapai level 22 tahun tertinggi.
Harga
minyak mentah berjangka mengalami penurunan sebesar 1 persen setelah
melemah 1.7 persen pada perdagangan hari sebelumnya. Harga minyak
terpental setelah dilaporkan bahwa produksi minyak mentah di AS mencapai
angka 7.56 juta barel per hari, tertinggi sejak bulan Desember tahun
1990 lalu.
Sementara itu data positif
datang dari Eurozone di mana data keyakinan bisnis di Jerman dilaporkan
mengalami kenaikan untuk tiga bulan berturut-turut di bulan Juli lalu.
Ini merupakan indikasi bahwa ekonomi terbesar di Eropa tersebut sedang
mengalami pemulihan yang berlangsung dengan cukup solid.
Harga
minyak mentah berjangka jenis WTI untuk kontrak pengiriman bulan
September sempat mengalami penurunan sebesar 1.05 dollar mencapai posisi
104.34 dollar per barel pada perdagangan tadi malam. Akhirnya harga
ditutup dengan kenaikan tipis sebesar 10 sen pada posisi 105.49 dollar
per barel.
Analis Vibiz Research dari
Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah WTI
akan mengalami peningkatan terbatas pada hari ini. Harapan
dipertahankannya stimulus tampaknya menjadi arahan yang cukup kuat bagi
pergerakan harga komoditas. Untuk sementara harga minyak mentah
diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 102 - 108 dollar. (Vibiznews – Economy)
(IA/JA/VBN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar