Rabu, 21 Agustus 2013

Perbedaan Saham Dan Berjangka

rifan financindo berjangka, news.
Jakarta - Saham adalah bukti kepemilikan terhadap sebuah perusahaan. Banyak orang membeli saham untuk berbagai tujuan, biasanya untuk keperluan berinvestasi jangka panjang, dengan harapan memperoleh imbal hasil berupa deviden dan capital gain dari kenaikan harga saham. Seiring dengan berkembangnya laba sebuah perusahaan, akan mendorong harga saham di perusahaan tersebut untuk naik.


Banyak juga orang yang membeli saham untuk diperdagangkan, dengan melakukan jual beli dalam rentang waktu pendek untuk mendapatkan keuntungan dari selisih kenaikan harga.

Futures trading atau perdagangan berjangka merupakan sebuah transaksi perdagangan derivatif dengan sistem margin trading. Salah satu produk dari perdagangan berjangka yang paling populer di Indonesia adalah perdagangan emas berjangka.

Banyak yang bertanya kepada saya tentang perbedaan antara trading saham, dengan trading forex, futures atau komoditi, terutama dalam penggunaan analisis teknikal.

Analisis teknikal merupakan sebuah metode untuk memprediksi pergerakan harga (saham, forex, komoditas, dsb) dengan menggunakan grafik, atau data harga historis dari masa lampau. Analisis teknikal mempunyai kelebihan dari metode analisis fundamental karena dengan mempelajari analisis teknikal, seorang trader tidak hanya bisa membaca pergerakan harga saham, namun juga forex, dan juga perdagangan berjangka (futures).

Prinsip dasar analisis teknikal seperti bar chart, trend, volume, indikator dan lain sebagainya,yang Anda terapkan di saham bisa diterapkan untuk futures (perdagangan berjangka) dan forex. Jadi, bagi Anda yg sudah menguasai prinsip dasar analisis teknikal di saham dapat dengan mudah menerapkannya untuk forex & futures (perdagangan berjangka).

Meskipun semua prinsip dan juga tools dalam analisis teknikal bisa dimanfaatkan untuk trading Futures, namun ada beberapa hal yang membedakan antara trading saham dengan trading pada perdagangan berjangka / futures. Apa saja perbedaan di antara keduanya?

Perbedaan antara perdagangan saham dan futures lebih terletak pada sistem perdagangan, bukan pada technical tools-nya. Perbedaan pertama antara saham dengan futures adalah adanya perbedaan struktur dan satuan harga.

Jika saham dihargai dengan satuan lot (di Indonesia 1 lot =500 lembar saham), maka tidak demikian dalam futures (komoditas). Penghitungan harga di dalam Futures sedikit lebih rumit daripada di saham. Dalam saham, semua saham punya satuan perhitungan yang sama, yaitu dalam lot, atau dalam Rupiah per lembar saham. Namun dalam perdagangan berjangka, satuan harga pada setiap produk berbeda-beda.
Sebagai contoh pasar grain dihitung dalam cents per bushel, emas dan perak dalam dolars per ounce, dan lain sebagainya.

Jika Anda ingin melakukan perdagangan berjangka (Futures) termasuk di dalamnya trading komoditas, sebaiknya pelajari detil kontrak dalam setiap pasar, karena sistem perdagangannya berbeda dengan saham.

Tidak seperti saham yang bisa disimpan dalam jangka waktu beberapa tahun, kontrak Futures punya tanggal kadaluwarsa. Contohnya “March 1999 Treasury Bond Contract” memiliki masa kadaluwarsa pada bulan Maret 1999. Beberapa kontrak futures diperdagangkan sekitar setahun sampai dengan satu setengah tahun sampai masa kadaluwarsanya.

Adanya masa kadaluwarsa dalam kontrak Futures ini menimbulkan masalah ketika analis/trader ingin melihat grafik dalam jangka panjang. Adanya kadaluwarsa dalam kontrak futures mengakibatkan grafik harus dimulai dari awal lagi ketika kontrak diperbarui. Adanya grafik yg baru pada kontrak yang baru (tidak menjadi 1 dengan kontrak lama) cukup merepotkan analis teknikal.

Perbedaan berikutnya antara transaksi saham dengan transaksi futures adalah adanya lower margin requirements. Futures diperdagangkan dengan margin dan leverage yang cukup besar, jauh lebih bisar bila dibandingkan dengan saham.

Pengertian margin dalam trading ini berbeda dengan pengertian margin dalam ilmu akuntansi. Pengertian margin di sini berarti “utang”. Jika dalam saham, Anda hanya bisa margin sebesar 2 kali dari total modal yang disetor, maka dalam futures bisa 10x/lebih.

Hal ini berarti bahwa, hanya dengan modal US$ 100, Anda bisa melakukan transaksi sebesar US$ 1.000 atau lebih! Penggunaan margin/leverage ini bagai pengungkit/dongkrak. Juga bagai pedang bermata dua. Sangat menarik. Mengapa?

Dengan adanya margin/leverage yang besar, trader bisa bertransaksi dengan modal kecil namun mendapat keuntungan 10x lipat! Namun jangan lupa,dengan menggunakan leverage, selain keuntungan berlipat ganda, resiko yang muncul ketika terjadi kerugian juga berlipat!

Dengan adanya leverage/margin yang sangat besar pada perdagangan berjangka, sangat memungkinkan bagi trader untuk untung besar atau rugi besar. Perdagangan berjangka memiliki tingkat imbal hasil dan resiko yang jauh lebih besar daripada perdagangan saham.

Adanya leverage juga membuat trader memilih untuk trading cepat dan segera merealisasikan keuntungan serta membatasi kerugian yang muncul. Adanya leverage yang cukup besar membuat trader perdagangan berjangka untuk bergerak lebih cepat, sehingga timing untuk masuk dan keluar sangat penting untuk para trader futures.

Inilah perbedaan penting dalam trading saham & futures.Jika di saham bisa digunakan rentang waktu lama, di futures harus cepat. Karena itulah, sebelum Anda terjun ke perdagangan berjangka, harus sudah terlatih dulu di dalam perdagangan saham.

Selain kemampuan dan objektivitas dalam menganalisa, timing adalah hal yang sangat penting dalam perdagangan berjangka, termasuk di dalamnya perdagangan emas berjangka. Karena timing sangat penting dalam trading futures, maka sebaiknya trader meluangkan waktu mengamati monitor.

Jika trader saham berbicara tentang analisis pergerakan saham 3-6 bulan mendatang, maka tidak demikian dengan trader futures. Trader futures mempunyai bingkai waktu lebih kecil, dan berfokus pada perdagangan minggu ini, esok hari, bahkan beberapa jam ke depan.

Jika dalam saham digunakan indikator moving average 50-200 hari, maka dalam komoditas MA biasanya di bawah 40 (misalnya 4, 9, dan 18 hari).

Bicara tentang timing, maka kita akan sangat bergantung pada analisis teknikal yang bisa digunakan untuk jangka pendek & panjang. Penggunaan analisis fundamental biasanya mempunyai bingkai waktu lebih dari 6 bulan dan tidak bisa digunakan day per day.

Nah, demikian sharing dari saya tentang perbedaan perdagangan saham dan perdagangan berjangka/Futures. Untuk belajar analisis teknikal lebih dalam lagi Anda dapat mengikuti twitter saya @pakarsaham. Semoga bermanfaat.

*) Ellen May, Penulis buku Best Selling Smart Traders Not Gamblers, praktisi pasar modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar