rifan financindo berjangka, news.
Indeks Dollar AS pada perdagangan minggu ini ( 22-27 Juli ) secara umum
terpantau menunjukkan tren melemah terhadap beberapa mata uang utama
lainnya. Pergerakan indeks Dollar AS setelah dibuka pada kisaran 82.5 di
awal minggu perdagangan telah turun sekitar -85 pips atau sekitar -1.03
% dan ditutup pada kisaran 81.65.
Analis
Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa melemahnya mata
uang Dollar AS pada minggu ini, salah satunya terkait dengan laporan
dari Department of Labor bahwa terdapat sinyal kurang menggembirakan
pada ekonomi makro Amerika Serikat, terutama pada sektor ketenagakerjaan
yang mengalami kenaikan pada jumlah klaim tunjangan pengangguran.
Indikator
fundamental ekonomi Unemployment Claims dilaporkan mengalami kenaikan
ke angka 343K dari 336K pada periode sebelumnya, dan angka terakhir ini
menunjukkan keadaan lebih buruk dari estimasi ekonom yang menduga hanya
akan naik ke angka 339K.
Adapun pada
perdagangan pada minggu mendatang (29 Juli - 3 Maret ), range normal
pergerakan indeks Dollar AS mingguan diperkirakan akan memiliki level
support pada kisaran 81.27 lalu kemudian di 80.90. Sedangkan level
resistance pada kisaran 82.28 kemudian pada 82.92.
Pergerakan
mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data
ekonomi yang diantaranya adalah : Advance GDP q/q dan Non-Farm
Employment Change. (Vibiznews-FX)
(IYD/JA/VBN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar