Bloomberg, (10/5) - Yen memperpanjang penurunan melampaui 100 per dolar
setelah data menunjukkan investor Jepang menjadi pembeli bersih obligasi
asing, mengakhiri penjualan beruntun terpanjang sejak Januari 2010
.
Yen jatuh terhadap semua kecuali satu dari 16 mata uang utama lain
setelah kemarin melemah melampaui batas 100 per dolar untuk pertama
kalinya sejak April 2009 karena tindakan Bank of Japan untuk melawan
deflasi sehingga mendorong mata uang lokal tersebut menuju pelemahan
bulanan terpanjang dalam hampir dua dekade. Dolar Australia turun menuju
paritas bersama dengan greenback setelah Reserve of Australia memangkas
suku bunga acuan ke rekor terendah minggu ini.
Yen melemah 0,2 persen menjadi 100,77 per dolar pada pukul 9:39 di Tokyo
dari kemarin, ketika turun 1,6 persen. Mata uang Jepang tersebut
sebelumnya menyentuh 100,95, terlemah sejak 7 April 2009. Mata uang
tersebut turun 0,1 persen menjadi 131,32 per euro. Sementara, mata uang
tunggal Eropa, euro tergelincir 0,1 persen menjadi 1,3034 per dollar.
Dolar Australia jatuh 0,2 persen menjadi $ 1,0073 dari level kemarin, ketika jatuh ke level $ 1,0047, terendah sejak Juni.
Mata uang Jepang akan berada di 104 per dolar pada akhir tahun, menurut
perkiraan median lebih dari 50 ekonom yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Yen telah turun 4,4 persen sejak 4 April ketika Gubernur BOJ, Haruhiko
Kuroda melampaui perkiraan ekonom dengan berjanji untuk melipatgandakan
pembelian obligasi bulanan dan meraup utang jangka panjang untuk
mencapai tujuan inflasi tahunan sebesar 2 persen. (brc)
sumber, http://www.rfbmanado.com/2013/05/aktualita_9.html
Selasa, 16 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar