New York, Bloomberg (09/05) – Saham AS mundur, menyusul rekor lima kali
berturut-turut untuk indeks Standard & Poor 500 setelah Presiden
Federal Reserve Bank of Philadelphia, Charles Plosser mengatakan bahwa
ia memilih untuk menarik kembali laju stimulus bank sentral
.
Index S & P 500 turun 0,4 persen ke posisi 1,626.67 di New York hari
ini. Dow jatuh 22,50 poin, atau 0,2 persen, ke level 15,082.62. Sekitar
6,2 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS hari ini, sejalan
dengan rata-rata tiga bulan.
Plosser mengatakan di New York bahwa ia memilh untuk mengurangi program
pembelian obligasi secara bulanan senilai $ 8 milyar sedini mungkin pada
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya, yang dijadwalkan
bertemu pada 18-19 Juni mendatang. Dia mengatakan bahwa pengangguran
akan jatuh ke tingkat 7 persen pada akhir tahun ini.
Pernyataan Plosser menyoroti perdebatan dalam FOMC pada apakah akan
memperluas atau mengekang laju stimulus yang telah ada dan memompa
neraca bank sentral senilai $ 3.32 trilyun. Pada pertemuan terakhir,
para pembuat kebijakan tersebut mengatakan bahwa mereka siap untuk
meningkatkan pembelian obligasi dalam menanggapi perubahan di pasar
tenaga kerja atau inflasi.
Di Eropa, Komite Kebijakan Moneter Bank of England Komite tetap
pertahankan program pembelian obligasi di 375 miliar pound ($ 584
milyar). Bank sentral Inggris tersebut juga mempertahankan suku bunga
utamanya pada rekor terendah 0,5%. Di Asia, Bank of Korea memangkas
tarif repo acuan tujuh hari menjadi 2,5%.
Klaim pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu, dan rata-rata
selama bulan lalu turun ke level terendah sejak sebelum resesi terakhir.
(brc)
sumber, http://www.rfbmanado.com/2013/05/aktualita_6300.html
Selasa, 16 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar